MAKNA KULTURAL DALAM TRADISI MBOLO WEKI MASYARAKAT DOMPU; ANTROPOLIGUISTIK

Authors

  • Lili Suryaningsih Dosen STKIP Yapis Dompu
  • Yustito Yustito Mahasiswa STKIP Yapis Dompu
  • Muhammad Iqbal Mahasiswa STKIP Yapis Dompu
  • Ega Mawarni Mahasiswa STKIP Yapis Dompu
  • Yuyun Sumartika Mahasiswa STKIP Yapis Dompu

DOI:

https://doi.org/10.59584/jundikma.v4i2.97

Keywords:

Makna Kultural, Tradisi Mbolo Weki, Masyarakat Dompu

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap makna, proses pelaksanaan, dan nilai-nilai kultural yang terkandung dalam tradisi Mbolo Weki pada masyarakat Dompu, Nusa Tenggara Barat, khususnya dalam konteks adat perkawinan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode etnografi, serta teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara mendalam, dokumentasi, dan triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Mbolo Weki merupakan forum musyawarah keluarga dan masyarakat yang dijalankan secara gotong royong guna membantu keluarga yang memiliki hajat, baik dalam bentuk bantuan material maupun non-material. Proses ini melibatkan partisipasi aktif semua elemen masyarakat dan dipandu oleh nilai-nilai adat yang diwariskan secara turun-temurun.

References

Hamzah. (2021). Budaya dan pelestariannya dalam masyarakat modern. Jakarta: Pustaka Rakyat.

Jumriani, & Mustafa. (2021). Pentingnya norma dan nilai dalam pembentukan budaya masyarakat. Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora, 10(2), 45–58.

Moleong, L. J. (2017). Metodologi penelitian kualitatif (Edisi revisi). Bandung: Remaja Rosdakarya.

Rahayu, N., Susanti, A., & Kurniawan, B. (2023). Budaya sebagai pedoman hidup masyarakat dalam keberagaman sosial. Jurnal Kebudayaan dan Masyarakat, 15(1), 1–10.

Raihanun. (2022). Teori solidaritas mekanik Emile Durkheim dalam kehidupan masyarakat tradisional. Jurnal Sosiologi dan Antropologi, 9(2), 65–73.

Spradley, J. P. dalam Yusuf. (2014). Metode etnografi dalam penelitian kebudayaan. Bandung: Pustaka Pelajar.

Subari. (2022). Nilai kebersamaan dalam tradisi pernikahan masyarakat Bima. Jurnal Budaya Nusantara, 7(3), 120–130.

Sugiyono. (2012). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2014). Metode penelitian pendidikan: Pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2015). Triangulasi dalam penelitian kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2017). Metode penelitian kualitatif untuk ilmu sosial dan pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2018). Teknik dokumentasi dalam pengumpulan data. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2019). Purposive dan snowball sampling dalam penelitian sosial. Bandung: Alfabeta.

Suharsimi, A. (2016). Prosedur penelitian: Suatu pendekatan praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Syarif, H., & Syofiarti, R. (2023). Pengembangan kebudayaan nasional dalam konteks keanekaragaman budaya lokal. Jurnal Pendidikan dan Budaya, 18(1), 22–34.

Tahir. (2019). Struktur dan tahapan dalam tradisi mbolo weki pada masyarakat Bima. Jurnal Adat dan Tradisi, 5(2), 98–107.

Ulfatin, N. (2017). Pendekatan kualitatif dalam penelitian pendidikan. Malang: UM Press.

Widyastuti, S. (2021). Kebudayaan sebagai warisan nilai dan norma dalam masyarakat. Jurnal Humaniora, 14(2), 88–96.

Guslinda. (2017). Kerajinan Tenun Songket Melayu Riau Untuk Pelestarian Kearifan Lokal.

Downloads

Published

20-07-2025

How to Cite

Suryaningsih, L., Yustito, Y., Iqbal, M., Mawarni, E., & Sumartika, Y. (2025). MAKNA KULTURAL DALAM TRADISI MBOLO WEKI MASYARAKAT DOMPU; ANTROPOLIGUISTIK . Jurnal Pendidikan Dan Media Pembelajaran, 4(2), 1–8. https://doi.org/10.59584/jundikma.v4i2.97